Pupuk Organik
Pupuk organik berasal dari bahan-bahan alami yang memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Beberapa contoh pupuk organik yang direkomendasikan untuk tanaman antara lain:
Pupuk Kandang
Pupuk kandang berasal dari kotoran hewan seperti sapi, kambing, atau ayam. Pupuk ini mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium yang sangat baik untuk pertumbuhan tanaman.
Pupuk Kompos
Pupuk kompos dibuat dari bahan-bahan organik seperti daun, ranting, dan sampah dapur yang telah mengalami proses dekomposisi. Pupuk ini mengandung mikroba baik yang dapat membantu memperbaiki struktur tanah.
Pupuk Hijauan
Pupuk hijauan berasal dari tanaman hijauan seperti kacang hijau, kedelai, atau kacang tanah. Tanaman ini ditanam untuk kemudian dipotong dan dijadikan pupuk hijauan, yang kaya akan nitrogen dan bisa membantu memperbaiki kesuburan tanah.
Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik umumnya dibuat dari bahan-bahan kimia dan memiliki kandungan unsur hara yang tinggi. Beberapa contoh pupuk anorganik yang direkomendasikan untuk tanaman antara lain:
Pupuk Urea
Pupuk urea mengandung nitrogen tinggi dan cocok digunakan pada tanaman yang membutuhkan asupan nitrogen yang cukup, seperti tanaman sayuran dan padi.
Pupuk SP-36
Pupuk SP-36 mengandung fosfor dan kalsium yang baik untuk pertumbuhan akar tanaman. Pupuk ini cocok digunakan untuk tanaman buah-buahan dan umbi-umbian.
Pupuk KCl
Pupuk KCl mengandung kalium yang dibutuhkan tanaman untuk mengatur keseimbangan air dan memperkuat batang tanaman. Pupuk ini biasanya digunakan untuk tanaman buah-buahan dan sayuran.